ada seekor anjing yang tinggal di peternakan milik seorang petani di desa. anak anjing. suatu pagi anak anjing itu berjalan-jalan keliling peternakan,
kuda : lihatlah aku yang gagah perkasa, mampu mengangkat beban berat untuk petani, aku juga mampu menarikkan pedati untuknya
Sapi : heii, aku juga hebat..kau tahu? nyonya wanita slalu membuat mentega dan keju dari susu sapi. anak-anak petani menjadi sehat dan pintar.
Domba : aku tak kalah bergunanya, liatkah kalian saat musim dingin mereka mencukur bulu-buluku? menggunakannya untuk baju hangat. sehingga mereka tidak kedinginan.
ayam : Aku juga! telur telurku begizi tinggi
Kucing : aku juga bisa...aku selalu menjaga lumbung dan menangkap tikus-tikus untuk petani! tidak seperti anak anjing ini, dia tidak berguna..
mendengar hal itu anak anjing menjadi sedih, dia menyendiri dan menangis di pinggir kali. sampai ada anjing lain lewat
Anjing : hei nak mengapa kamu menangis?
Anak anjing : tidakkah kau lihat betapa tidak bergunanya aku? aku tidak kuat seperti kuda, menghasilkan susu, wol atau pun telur juga tidak. dan aku tidak bisa menangkap tikus...
anjing : kau adalah bodoh jika kau menangisi apa yang tidak dapat kau lakukan..bangga lah pada dirimu sendiri..lakukan apa yang bisa kau lakukan..
lalu anjing melakukan yang setiap hari dilakukannya, saat petani pulang dari kebun dan ladangnya pada sore hari. ia berlari menghampiri petani, menyalak-nyalak ceria sambil menggoyang-goyangkan ekornya dan menjilat-jilat kaki petani
petani : haii..anak anjing..kau tahu kaulah peliharaan ku yang paling kusayangi, dari semua peliharaanku. kau lah yang selalu menyambutku saat aku pulang dengan keletihan. dan melihat tingkahmu yang menggemaskan, letih di ladang dalam sekejap saja dapat kulupakan.
anak anjing sangat senang mendengar hal itu..ternyata dirinya sangat berguna.